PPLH Seloliman – SMAN 1 Gresik adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang berbasis lingkungan di Kabupaten Gresik. Dimana semua warga sekolah diwajibkan ikut berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang tenang, menyenangkan dan berwawasan lingkungan. dengan proses tersebut para murid dan guru akan saling bekerja sesuai status masing-masing untuk proses belajar-mengajar yang membantu tersampaikannya pendidikan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan tempat/rumah kedua bagi semua murid, lingkungan yang sehat, bersih, dan hijau akan tertanam dibenak mereka.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan ini dilakukan selama 2 hari untuk setiap gelombang mulai tanggal 11 – 15 April 2017, dengan jumlah peserta kurang lebih 240 sisiwa dari kelas 10 MIPA, IPA, dan IPS yang terbagai menjadi 4 gelombang kegiatan. Metode pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi, observasi, dan presentasi rencana kerja dengan mengacu materi yang dipelajari dihari pertama. Ada beberapa materi kerja dalam program sekolah adiwiyata SMAN 1 Gresik diantaranya : Sekolah Berbudaya Adiwiyata, Energi Baru Terbarukan, Pencemaran Lingkungan, Energi Tepat Lingkungan dan Makanan Sehat. Di hari kedua peserta akan belajar langsung ke hutan dengan materi ekologi hutan tropis yang berfungsi sebagai hutan lindung.
Dengan adanya pembelajaran tentang sekolah berbudaya adiwiyata bagi setiap anak didik baru SMAN 1 Gresik diharapakan mendorong program yang telah berjalan dan meningkatkan kreatifitas serta wawasan semua siswa untuk kemajuan sekolah. Pembelajaran yang diberikan sangat membantu membuka wacana siswa dalam ikut serta menjaga kelestarian lingkungan. “Saya senang mengikuti kegiatan di PPLH ini, saya mendapatkan ilmu baru tentang alam, dapat lebih peduli dengan sampah, dan lebih akrab dengan teman-teman, semoga PPLH semakin maju” ungkap salah satu peserta pendidikan.
Sekolah berbasis lingkungan merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup yang telah dicanangkan sejak tahun 2003 untuk memberikan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup. Sebagaiman yang dikutip oleh Kementrian Lingkungan Hidup, Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/ kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit diimplementasikan.
Kondisi lingkungan saat ini sangat memprihatinkan dan juga membahayakan, perlu adanya kerjasama yang berkesinambungan untuk meminimalkan kerusakan lanjutan. Pendidikan sekolah berbudaya adiwiyata salah satu program yang cukup efektif untuk menciptakan generasi yang lebih mencintai lingkungan.
Salam lestari…,