Ayo..! Menanam, Selamatkan Sumber Air Kita

Ketersedian air bersih di Bumi saat ini semakin memprihatinkan. Secara global menurut Organisasi Kesehatan Sedunia, setidaknya 1,8 miliar orang menggunakan sumber air minum yang tercemar kotoran manusia, dan separuh populasi dunia akan tinggal di daerah-daerah yang langka air pada tahun 2025. Ironisnya, data dari Water.org menyebutkan, lebih banyak orang yang memiliki sebuah ponsel ketimbang akses toilet. Hal ini terjadi ketika akses informasi dunia semudah menggeserkan jari di layar ponsel. Sementara itu, masih banyak warga dunia yang berjuang untuk mendapatkan air demi hidup. Apakah kita termasuk salahsatunya?

Lewat sebuah aksi “Nanam Bareng” kita mengajak kepada semua lapisan masayarakat untuk peduli dengan keadaan air disekitar kita yang tidak lagi sehat. Seringkali kita hanya menuntut bagaimana air dirumah kita tetap mengalir dan juga bersih, tanpa tidak mau tahu apa yang sedang terjadi. Kegiatan yang dilakasanakan pada tanggal 19 Januari 2017 di Sumber Clumprit lereng sebelah barat gunung Penanggungan ini, diikuti berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar, guru, ormas, komunitas masyarakat dan masyarakat tepi hutan Penanggungan. Sebanyak 10 ribu bibit tanaman disiapkan dalam aksi ini yang di sumbang oleh BPDAS (Bandan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ) Berantas dengan berbagai jenis tanaman hutan asli dan tanaman buah, yang diharapkan mengurangai resiko penebangan liar kelak.

Peserta yang hadir dalam aksi ini mencapai 500 orang dari berbagai wilayah di Kabupaten Mojokerto, bahkan ada peserta aksi juga yang berasal dari Surabaya, Malang, dan Pasuruan. Aksi ini juga di ikuti oleh Direktur PanEco Ibu Regina Frey dari Swiss yang sedang melakukan kegiatan monev di PPLH Seloliman bersama Direktur YEL (Yayasan Ekosistem Lestari) Ibu Diana Kusmanto dari Medan. Sebelum kegiatan penanaman dilakukan peserta berkumpul di PPLH untuk melakukan registrasi peserta dan welcome drink. Setalah kegiatan ini peserta di disuguhi sebuah karya seni musik tradisional yang dimaikan oleh Bang Hery Biola dan kawan – kawan. Tampilan musik ini mengisahkan penting sebuah pohon dalam keberlangsungan alam sebagai kebutuhan makhluk hidup.

Dari aksi “Nanam Bareng” ini diharapakan menjadi sebuah kegiatan yang berkelanjutan dan menjadi inspirasi semua lapisan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan di wilayah masing – masing.

Seloliman 2017

Salam lestari….

“Alamku Sahabatku”