Hari Air Sedunia

Setiap tanggal 22 Maret dunia memperingati keberadaan air di alam semesta ini sebagai salah satu penunjang kehidupan. Air memiliki fungsi yang fatal dalam kehidupan kita, sebagai air minum, memasak, mandi, dan kebutuhan industri lain. Semua proses aktifitas kebanyakan membutuhkan kwalitas air yang bersih. Tidak sedikit masyarakat di beberapa negara yang sampai saat ini belum pernah merasakan kwalitas air bersih. Air bersih adalah kebetuhan setiap manusia, tetapi yang terjadi sekarang kebanyakan manusia hanya menuntu agar kebutuhannya terpenuhi tanpa mau menjaga keberadaan air. Belum lagi aktifitas manusia yang merusak kelestarian lingkungan dan tidak melihat resiko yang dihasilkan, seperti kran bocor, menebang hutan, membuang sampah ke sungai, penggunaan pestisida kima dan aktfitas industri yang mengganggu kwalitas air.

Pada peringatan Hari Air Sedunia kali ini, PPLH Seloliman bekerja sama dengan PT. Multi Bintang Indonesia yang tertuang dalam Program Nabung Banyu, dan menggandeng beberapa intansi masyarakat baik pemerintah atau nonpemerintah untuk bersama memakukan aksi penyelamatan sumber air. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Jubel, Desa Kembang Belor, Kec. Pacet tepatnya dilereng sebelah utara gunung Welirang dengan penanaman 4000 bibit pohon. Pada kegiatan ini dihadiri 200 orang mulai dari pelajar, ormas, PDAM, BLH, dan aktifis lingkungan.   Semua peserta sangat antusuias mengkuti aksi ini, semua peserta menanam bibit – bibit pohon pada lokasi yang disediakan dan berharap pohonnya akan hidup subur dan membawa kebaikan untuk alam dan manusia, walau hanya mendapatkan snack untuk kegiatan. “Pohon ini saya tanam dengan hati ikhlas, semoga tumbuh subur, cepat besar, dan membantu menyelamatkan lingkunga” ucap salah satu peserta aksi.

Kegiatan yang dilakukan selama sehari ini adalah aksi lanjutan dari Program Nabung Banyu dengan kegiatan konservasi hutan di wilayah lereng gunung Welirang yang berfungsi sebagai penghasil sumber air. Sebagian besar air diwilayah Kab. Mojokerto disuplay dari sumber air di wilayah ini. Dengan adanya kegiatan penyelamatan seperti ini diharapakan mengurangi bencana banjir dan krisi air bersih, dan mevotifasi lembaga – lembaga lain untuk bergerak menyelamatkan lingkungan.

Kerusakan lingkungan adalah akibat dari aktifitas manusia yang belum peduli akan kehidupan yang berkelanjutan. Tugas kita bersama untuk saling mengingatkan dan membantu melakukan aksi penyadaran masyarakat sejak dini agar generasi penerus bangsa indonesia menjadi generasi yang cinta lingkungan. Alamaku Sahabatku.

“Salam Lestari…”